Menentukan Harga Kasur 
K-SOOR - Hai sobat pecinta kasur kali ini mimin berbagi tips untuk menentukan harga kasur berbagai faktor yang dapat mempengaruhi harga jualnya. Berikut adalah beberapa langkah yang anda ikuti untuk menentukan harga kasur.

CARA MENENTUKAN UKURAN DAN HARGA JUAL KASUR

Tentukan jenis kasur (busa, lateks, pegas, hybrid, dll.).
Tentukan ukuran kasur yang akan dijual.
Pilih bahan dan kualitas material yang digunakan.
Cek harga pesaing atau pasar untuk kategori kasur serupa.
Pertimbangkan biaya produksi, pengiriman, dan margin keuntungan yang diinginkan.
Tentukan harga jual yang kompetitif namun tetap menguntungkan.

1. Jenis Kasur

Jenis kasur mempengaruhi harga. Beberapa jenis kasur yang umum di pasaran antara lain:Kasur pegas (spring bed): Memiliki pegas atau per dalam struktur kasur, yang memberikan kenyamanan ekstra dan tahan lama.

Kasur busa: Terbuat dari busa padat atau memory foam yang dapat menyesuaikan dengan bentuk tubuh.Kasur lateks: Kasur yang terbuat dari bahan lateks alami atau sintetis, lebih elastis dan tahan lama.Kasur hybrid: Kombinasi antara kasur pegas dan busa atau latek.

2. Ukuran Kasur

Ukuran kasur juga menentukan harga. Kasur tersedia dalam berbagai ukuran :

Single (90 cm x 200 cm)
Queen (160 cm x 200 cm)
King (180 cm x 200 cm)
Super King (200 cm x 200 cm) Semakin besar ukuran kasur, semakin tinggi pula harganya

3. Bahan dan Kualitas Material

Busa: Kasur dengan busa memory foam atau busa viscoelastic biasanya lebih mahal karena kualitasnya yang lebih baik dan kenyamanannya. 

Lateks: Kasur yang terbuat dari bahan lateks alami lebih mahal karena kualitas bahan dan daya tahannya.  

Bahan pelapis: Lapisan kain pelapis kasur seperti kain jacquard, polyester, atau katun juga bisa mempengaruhi harga. Kain yang lebih mewah atau tahan lama cenderung meningkatkan harga.

4. Teknologi dan Fitur Tambahan

Kasur dengan teknologi atau fitur tambahan seperti:
Teknologi pendingin (cooling technology) yang menjaga suhu kasur tetap nyaman.

Fitur anti-bakteri atau hypoallergenic. 

Sistem peredam gerakan (motion isolation), yang membantu mengurangi gangguan saat ada orang lain bergerak di kasur. Fitur-fitur ini dapat menaikkan harga kasur.

5. Merek dan Brand

Merk kasur yang sudah terkenal atau premium seperti King Koil, Serta, Simmons, dan Tempur biasanya memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan merek lokal atau tidak terlalu dikenal. Brand ternama sering kali menawarkan garansi lebih lama, yang juga bisa mempengaruhi harga.

6. Kualitas Konstruksi dan Durabilitas

Kasur yang dibangun dengan bahan berkualitas tinggi dan konstruksi yang solid umumnya lebih mahal. Misalnya, kasur dengan lapisan-lapisan busa yang lebih banyak atau kasur dengan teknologi coil pocket yang lebih canggih akan lebih mahal.

7. Harga Pesaing

Melakukan riset pasar dengan memeriksa harga kasur serupa dari pesaing juga penting. Ini akan memberi gambaran mengenai harga pasar yang wajar untuk jenis dan kualitas kasur yang Anda tawarkan.

8. Penawaran atau Diskon

Kasur sering kali dijual dengan diskon, terutama di musim tertentu atau saat event seperti "Black Friday" atau "Hari Kemerdekaan". Pertimbangkan apakah Anda ingin memberikan potongan harga tertentu untuk menarik pembeli.

9. Biaya Pengiriman dan Penjualan

Selain harga dasar kasur, biaya pengiriman atau pemasangan (jika ada) juga perlu dipertimbangkan. Beberapa penjual mungkin menawarkan pengiriman gratis, sementara yang lain mungkin membebankan biaya tambahan.

10. Harga Rata-Rata Kasur

Kasur busa biasa: Mulai dari sekitar Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000.
Kasur pegas atau spring bed: Mulai dari Rp 2.000.000 – Rp 10.000.000
Kasur lateks: Sekitar Rp 4.000.000 – Rp 15.000.000.
Kasur memory foam: Mulai dari Rp 3.000.000 – Rp 10.000.000.

Mempertimbangkan semua faktor tersebut, bisa menentukan harga kasur yang adil dan sesuai dengan kualitas yang ditawarkan produk.